Unsur-Unsur Puisi Dan Misalnya Terlengkap

loading...
Setelah memahami makana pengertian puisi, ciri-ciri puisi, macam-macam puisi serta contoh puisi lama dan contoh puisi modern, kali ini kita akan membedah pembahasan perihal unsur-unsur puisi untuk melengkapi pemahaman kita perihal puisi.

Bahasa puisi berbeda dengan bahasa prosa atau karangan pada umumnya. Ada beberapa unsur yang terdapat dalam puisi. Unsur-unsur tersebut antara lain sebagai berikut:

Unsur pertama: Bunyi

1) Asonansi / aliterasi

Asonansi adalah persamaan suara vokal pada setiap simpulan kata.
Contoh : menemu udara dari lembah utara

Aliterasi adalah persamaan konsonan pada setiap simpulan kata.
Contoh : Berkata benar itu ibadah alasannya pengecap punya Allah

2) Rima awal / akhir 

Rima awal atau simpulan adalah persamaan suara atau persajakan di awal atau di simpulan kata.

Contoh :
Rima awal : memulai, memulas
Rima simpulan : inilah, marilah

3) Persajakan horizontal / vertikal

Persajakan horizontal yaitu persamaan suara dalam satu larik atau satu baris.
Persajakan vertikal yaitu persamaan suara dalam larik atau baris yang berbeda.
 kali ini kita akan membedah pembahasan perihal unsur Unsur-unsur Puisi dan Contohnya Terlengkap
Contoh Puisi

Unsur kedua: Pilihan kata

1) Pengimajian

Pengimajian adalah pencitraan untuk mengkonkretkan gambaran ide, gagasan, dan pikiran melalui penginderaan.

2) Kata konkret

Kata konkret yaitu kata-kata yang dipakai untuk menggambarkan lukisan keadaan atau suasana batin dengan maksud membangkitkan imaji pembaca. diantaranya;

a) pembaitan (bait-bait), yaitu menyusun larik-larik dalam baitbait sesuai dengan makna yang dikandung setiap bait.

b) pelarikan (larik-larik) yaitu menyusun kata-kata dalam lariklarik.

c) tipografi adalah bahasa puisi yang ditulis dalam bentuk-bentuk bait atau bentuk-bentuk lain yang unik yang membedakan antara bentuk puisi dengan bentuk karya sastra yang lain.

d) Suasana adalah keadaan jiwa pembaca sehabis membaca puisi tersebut atau imbas psikologis pembaca yang muncul sehabis membaca puisi, contohnya perasaan haru, sedih, bahagia, bersemangat, dan lain-lain.

e) Nada adalah perilaku penyair kepada pembacanya, contohnya menggurui, menasihati, mengejek, atau menyindir.

f) Makna adalah maksud keseluruhan puisi yang dibangun oleh kata-kata, larik-larik, dan bait-bait.


Sumber https://www.berpendidikan.com
loading...
Buat lebih berguna, kongsi:
close