Jenis-Jenis Hujan Dan Penjelasannya

loading...
Hujan merupakan salah satu unsur yang sanggup mempengaruhi cuaca dan iklim, pada pembahasan ini kita akan mengupas perihal jenis-jenis hujan dan iklim atau macam-macam hujan dan iklim.

Pengertian Hujan

Hujan merupakan bentukan dari awan yang terus naik. Uap air terkandung dalam awan tersebut akan berkembang menjadi butir-butir air yang besar dan kesannya jatuh ke bumi. Hujan mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi, terutama bagi pertanian dan penyedian air di darat.  Wilayah yang mempunyai curah hujan yang sama, dalam suatu peta ditunjukkan dengan garis isohyet.

Jenis-jenis hujan

Para mahir membagi hujan menjadi tiga jenis menurut proses terjadinya. Tiga jenis hujan tersebut yaitu hujan orografis (hujan relief), hujan konveksi (hujan zenith), dan hujan konvergen (hujan frontal).  Adapun salah satu hujan yang terjadi akhir aktivitas insan yaitu hujan asam.

1. Hujan Orografis (Hujan Relief)

Hujan orografis biasanya terjadi di tempat pegunungan atau perbukitan. Hujan orografis terjadi lantaran adanya penguapan di daerah lautan. Sehingga udara lautan menghangat lantaran mengandung banyak uap air.

Udara tersebut lalu bergerak ke tempat pegunungan. Setelah hingga di atas, udara tersebut mengalami pendinginan dan mengembun menjadi awan. Embun-embun tersebut lalu menjadi titik-titik air yang kesannya jatuh di tempat pegunungan sebagai hujan.

Hujan orografis jatuh di lereng gunung tempat datangnya angin. Lereng tempat jatuhnya hujan tersebut lalu disebut daerah hujan. Sedang lereng gunung yang ada di sekitar daerah hujan, namun tidak menerima hujan, disebut sebagai daerah bayangan hujan.

2. Hujan Konveksi

Hujan konveksi atau disebut juga hujan zenith biasanya terjadi di tempat yang berada pada 23,5O LU atau LS. Hujan konveksi terjadi lantaran adanya pemanasan udara di atas daratan akhir proses konduksi.

Karena pemanasan tersebut, udara akan mengembang sehingga mengapung naik ke atas. Udara hangat yang naik ke atas bersuhu lebih tinggi dari udara lain yang ada di sekitarnya. Pada ketinggian tertentu, suhu udara akan berkurang sehingga terjadi pengembunan.

Pengembunan tersebut menghasilkan titik air dan es yang lalu jatuh sebagai hujan. Hujan konveksi biasanya hanya berlangsung sebentar. Kadang-kadang sinar matahari masih sanggup terlihat pada ketika terjadinya hujan. Hujan konveksi seringkali disertai guntur.
Gambar: Jenis-jenis hujan; a: hujan konveksi, b: konvergen

3. Hujan Konvergen

Hujan konvergen atau disebut juga hujan frontal biasanya terjadi di tempat yang beriklim tropis. Hujan konvergen terjadi lantaran adanya pertemuan udara panas dengan udara sejuk. Udara panas yang mempunyai masa yang lebih ringan akan naik ke atas udara sejuk.

Karena udara panas biasanya mengandung uap air, pergesekkannya dengan udara sejuk menimbulkan adanya pengembunan. Pada ketinggian tertentu, embun-embun yang terbentuk akan jatuh sebagai hujan. Hujan konvergen biasanya sangat lebat dan disertai banyak guntur dan angin kencang.

4. Hujan Asam

Hujan asam terjadi tidak disebabkan lantaran faktor-faktor alam. Hujan asam yaitu hujan yang airnya mengandung zat-zat pencemar, sehingga air hujannya kotor. Selain kotor, air hujan asam bersifat asam dan kalau membasahi besi sanggup menimbulkan korosi.

Keasaman yang terkandung dalam air asam disebabkan terutama oleh kandungan ion hidrogen (H+) bebas pada air hujan. Tingginya kandungan ion hidrogen bebas tersebut disebabkan oleh hasil pembakaran yang memakai materi bakar minyak dan batubara yang dipakai oleh mobil,
pabrik, dan sebagainya.


Sumber https://www.berpendidikan.com
loading...
Buat lebih berguna, kongsi:
close