Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

loading...
Setelah memahami pengertian interaksi sosial beserta pola-polanya, pada postingan artikel kali ini kita akan mengkaji bersama wacana syarat-syarat terjadinya interaksi sosial dan kontak sosial beserta teladan kontak sosial.

Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial

Suatu interaksi sosial terjadi apabila memenuhi syaratsyaratnya. Menurut Soerjono Soekanto, syarat-syarat terjadinya interaksi sosial yaitu adanya kontak sosial (social contact) dan adanya komunikasi (communication).

1) Adanya kontak sosial (social contact)

Istilah kontak sosial berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya bersama-sama, dan tango yang artinya menyentuh. Jadi, secara harfiah kontak berarti bahu-membahu menyentuh.

Dalam pengertian sosiologis, kontak merupakan tanda-tanda sosial yang tidak selalu berarti kekerabatan badaniah sebab seseorang sanggup bekerjasama dengan orang lain tanpa menyentuhnya.

Contoh kontak sosial

Contohnya berbicara dengan pihak lain mengunakan media komunikasi, menyerupai telepon, faksimil, atau media komunikasi lainnya. Bahkan sanggup dikatakan bahwa kekerabatan badaniah tidak perlu menjadi syarat utama terjadinya kontak.
pengertian interaksi sosial beserta pola Syarat-syarat terjadinya Interaksi Sosial
Gambar: Contoh Kontak Sosial

Bentuk-bentuk Interaksi sosial (kontak sosial)

Kontak sosial sanggup terjadi dalam tiga bentuk berikut ini.

Pertama, kontak sosial antara orang-perorangan 

Misalnya seorang anak yang memalsukan sikap ibunya. Proses demikian terjadi melalui sosialisasi, yaitu suatu proses dikala anggota masyarakat yang gres mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana ia menjadi anggota.

Kedua, kontak sosial antara orang-perorangan dengan kelompok

Misalnya sekelompok preman yang memeras seseorang atau kalau seseorang mencicipi telah terjadi tindakan-tindakan yang berlawanan dengan normanorma masyarakat.

Ketiga, kontak sosial antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya

Misalnya dua buah perusahaan konstruksi mengadakan suatu kontrak kolaborasi untuk mengerjakan jalan tol atau dua partai politik mengadakan kolaborasi untuk mengalahkan partai politik lainnya dalam pemilihan umum.

Suatu kontak sosial terjadi tidaklah semata-mata bergantung pada tindakan, tetapi juga tanggapan
terhadap tindakan tersebut. Seseorang sanggup saja bersalaman dengan orang lain tetapi tidak disambut; atau seseorang yang main mata dengan orang buta berjam-jam lamanya tanpa menghasilkan suatu kontak.


Sifat-sifat kontak sosial

Kontak sosial tersebut sanggup bersifat nyata atau negatif. 

Kontak sosial yang bersifat nyata mengarah pada kerja sama, sedangkan yang bersifat negatif mengarah pada suatu kontradiksi atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial.

Misalnya, dikala Ani bertemu dengan Tina dan mereka saling melempar senyuman, akan terjadi suasana yang menyenangkan. Akan tetapi, apabila Ani tersenyum, tetapi dibalas dengan muka yang masam dari Tina, situasinya akan menjadi tidak menyenangkan.

Kontak sosial sanggup bersifat primer atau sekunder. 

Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan kekerabatan pribadi bertemu dan berhadapan muka, contohnya saling berjabat tangan atau saling tersenyum. Adapun kontak sekunder merupakan kontak yang memerlukan perantara, menyerupai alat-alat komunikasi yaitu telepon atau radio.

Selain itu kontak sekunder sanggup terjadi secara pribadi ataupun tidak langsung, contohnya apabila Dani menelepon Dini, maka terjadi kontak sekunder langsung. Sedangkan apabila Dani menelepon Dini untuk diperkenalkan kepada Ari, maka kontak antara Dani dengan Ari merupakan kontak sekunder tidak langsung.

2) Adanya komunikasi

Pengertian komunikasi

Komunikasi adalah situasi di mana seseorang memperlihatkan tafsiran pada sikap orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah, atau sikap) dan perasaan-perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.

Orang yang diajak berkomunikasi kemudian memperlihatkan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang yang mengajak komunikasi. Jika seorang gadis mendapatkan seikat bunga, ia akan memandang dan mencium bunga tersebut.

Akan tetapi, perhatian utamanya tentu pada siapa dan alasan orang yang mengirimkan bunga tersebut. Apakah bunga tersebut dikirim untuk mendamaikan perselisihan, ucapan ulang tahun, atau ucapan terima kasih?

Jika si gadis tidak sanggup menjawab pertanyaan tersebut, berarti belum terjadi komunikasi. Jika telah terjawab dan terjadi komunikasi, sikap-sikap dan perasaan suatu kelompok atau orang yang mengirimkan bunga sanggup diketahui.

Hal-hal tersebut menjadi bahan-bahan untuk memilih reaksi apa yang perlu dilakukan. Suatu kontak sosial sanggup terjadi tanpa komunikasi. Misalnya pertemuan dua orang yang tidak mengerti bahasa lawan bicaranya.

Mereka sanggup bersalaman sehingga terjadi kontak, tetapi tidak sanggup berkomunikasi sehingga tidak terjadi interaksi sosial. Dalam komunikasi muncul kemungkinan terjadinya aneka macam macam penafsiran terhadap tingkah laris orang lain.

Suatu senyum misalnya, sanggup diartikan suatu keramahan, sikap bersahabat, atau bahkan sikap sinis dan sikap ingin memperlihatkan kemenangan. Dengan demikian, suatu komunikasi memungkinkan terjadinya kolaborasi antara perorangan dan kelompok manusia, sebab komunikasi merupakan salah satu syarat terjadinya kerja sama.

Akan tetapi, tidak selalu komunikasi menghasilkan kerja sama, bahkan suatu pertikaian mungkin akan terjadi sebagai jawaban salah paham atau apabila semua pihak tidak mau mengalah.
Sumber https://www.berpendidikan.com
loading...
Buat lebih berguna, kongsi:
close