Pembagian Zona Bahari Dan Macam-Macamnya

loading...
Pembahasan kali ini berkisar wacana pembagian zona laut, macam-macam zona bahari baik menurut letaknya maupun kedalamannya.

Laut yang luas sanggup dibagi-bagi ke dalam zona-zona atau wilayah-wilayah menurut suatu kondisi tertentu. Berdasarkan letaknya, bahari sanggup dibagi menjadi tiga macam, yakni bahari pedalaman, bahari tepi, dan bahari pertengahan.

Sementara, menurut kedalamannya, bahari sanggup dibagi menjadi empat zona, yakni zona bahari pasang-surut, zona bahari dangkal, zona bahari dalam, dan zona bahari sangat dalam.

Pembagian bahari Menurut Letaknya

a. Laut Pedalaman

Laut pedalaman sebagian besar daerahnya berada di antaradaratan. Laut pedalaman biasanya tidak mengalami proses pasang-surut dan tidak terpengaruh oleh kekuatan arus air di samudra.

Kadar garam bahari pedalaman lebih tinggi dari tempat bahari lainnya. Contoh bahari pedalaman ialah Laut Baltik, Laut Kaspia, Laut Mati, dan Laut Hitam.

b. Laut Tepi

Laut tepi ialah bahari yang berada di tepian benua atau daratan dan tampak menyerupai terpisah dari samudra alasannya ialah di wilayah bahari tersebut ada kepulauan atau pulau-pulau. Arus lautnya dipengaruhi oleh arus samudra.

Contoh bahari tepi ialah Laut Cina Selatan, Laut Jepang, Laut Arab, dan Laut Utara.

c. Laut Pertengahan

Laut pertengahan daerahnya berada di antara dua benua atau lebih. Contoh bahari pertengahan ialah Laut Tengah, Laut Merah, dan perairan bahari yang terdapat di Indonesia.

Pembagian Zona Laut Menurut Kedalamannya

Menurut kedalamannya, bahari dibedakan atas zona litoral, zona neritik, zona batial, dan zona abisal.
Pembahasan kali ini berkisar wacana pembagian zona bahari Pembagian Zona Laut dan Macam-macamnya
Gambar: Pembagian Zona Laut

a. Zona Laut Pasang-Surut (Zona Litoral)

Zona litoral adalah zona yang berupa daratan ketika air surut dan menjadi lautan ketika air pasang. Karena itu, luas zona ini sangat dipengaruhi oleh ketinggian air pasang.

Zona ini sering disebut sebagai pesisir pantai yang terdiri dari pasir pantai dan pecahan rumah-rumah karang. Pada zona ini juga banyak ditemukan binatang bahari yang sanggup dikonsumsi menyerupai kerang dan kepiting.

b. Zona Laut Dangkal (Zona Neritik) 

Zona bahari dangkal atau zona neritik adalah zona yang mempunyai kedalaman antara 0–200 m. Zona ini biasanya pada landas benua. Landas benua ialah kelandaian benua yang menjorok ke laut.

Di zona ini banyak terdapat jenis ikan dan binatang bahari lainnya yang biasa ditangkap oleh nelayan. Faktor-faktor yang memengaruhi zona ini banyak dijumpai ikan adalah:

1) perairannya banyak mengandung oksigen

2) banyak dijumpai plankton yang mengapung di permukaan air

3) banyak menerima sinar matahari.

c. Zona Laut Dalam (Zona Batial)

Zona bahari dalam atau zona batial mempunyai kedalaman antara 200–1.000 m. Pada zona ini, biasanya sinar matahari sudah tidak sanggup lagi menembus kedalaman air. Di zona ini masih banyak terdapat jenis ikan dan binatang bahari lainnya, namun sudah jarang ditemukan tanaman-tanaman laut.

d. Zona Laut Sangat Dalam (Zona Abisal)

Zona bahari sangat dalam atau zona abisal mempunyai kedalaman lebih dari 1.000 m. Pada zona ini, tekanan air sangat tinggi dengan suhu yang sangat rendah.

Di zona ini hanya sedikit jenis ikan dan binatang laut, dan tidak ditemukan tanamantanaman laut. Pada bab bahari ini binatang bahari mempunyai sistem badan yang bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ekstrim.


Sumber https://www.berpendidikan.com
loading...
Buat lebih berguna, kongsi:
close