Fungsi Dan Tujuan Aktivitas Distribusi

loading...
Distribusi merupakan salah satu kegiatan pokok ekonomi yang mempunyai peranan yang sangat penting.

Pembahasan kali ini yaitu wacana pengertian distribusi, tujuan aktivitas distribusi, fungsi aktivitas distribusi, sistem distribusi, pelaku distribusi dan budbahasa dalam distribusi.


Pengertian distribusi

Distribusi adalah aktivitas menyalurkan atau memberikan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen.

Salah satu keunikan distribusi yaitu bisa menawarkan manfaat kepada semua pelaku aktivitas ekonomi, baik produsen, konsumen, distributor sendiri, maupun kepada masyarakat.

Tujuan aktivitas distribusi

Tujuan distribusi antara lain sebagai berikut.

1) Menyalurkan barang/jasa dari produsen kepada konsumen.

2) Membantu meratakan hasil produksi.

3) Meningkatkan nilai guna barang.

4) Membantu melancarkan proses produksi.

5) Membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Fungsi aktivitas distribusi

Fungsi Distribusi mencakup sebagai berikut.

1) Fungsi pertukaran barang atau jasa dalam bentuk penjualan dan pembelian.

2) Fungsi penunjang kelancaran aktivitas produksi dan konsumsi.

3 Macam Sistem Distribusi

Sistem distribusi dibagi menjadi tiga, yaitu distribusi langsung, distribusi semi langsung, dan distribusi tidak langsung.

1) Distribusi langsung

Distribusi langsung yaitu sistem distribusi yang dilakukan produsen dengan cara menjual pribadi kepada konsumen tanpa perantara.

Distribusi ini sangat cocok untuk pengusaha yang bermodal kecil alasannya yaitu tidak memerlukan biaya besar, jangkauan pemasarannya sempit (lokal), dan barang yang dijual tidak tahan lama.

2) Distribusi semi langsung

Distribusi semi langsung yaitu sistem distribusi yang memakai biro sebagai penyalur barang. Distribusi semi pribadi biasanya dilakukan oleh produsen barangbarang berkualitas baik dan mahal alasannya yaitu barang-barang tersebut memerlukan penanganan yang khusus oleh ahlinya sehingga dengan adanya biro yang memerlukan wakil perusahaan maka kualitas barang sanggup dijaga.

3) Distribusi tidak langsung

Distribusi tidak langsung yaitu sistem distribusi yang memakai jasa banyak sekali macam distributor baik grosir maupun retail.

Biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memerlukan pasar yang sangat luas dengan sifat barang yang tahan lama.

Sistem ini melibatkan banyak pihak sehingga memerlukan modal yang cukup besar, termasuk untuk promosi.

Sistem distribusi yang akan dipilih produsen harus memperhitungkan beberapa hal sebagai berikut.

- Besarnya modal (besar atau kecil)- Jenis dan sifat barang (tahan usang atau tidak tahan lama)

- Luas pemasaran (lokal, nasional, atau internasional)

- Fasilitas transportasi dan komunikasi (lengkap atau tidak lengkap)

- Jumlah barang yang dihasilkan (banyak atau sedikit)
 yang mempunyai peranan yang sangat penting Fungsi dan Tujuan Kegiatan Distribusi
Gambar: Contoh aktivitas Distribusi

Macam-macam Pelaku Distribusi

Pelaku distribusi (distributor) yaitu orang atau forum yang melaksanakan aktivitas penyaluran barang atau jasa dari produsen kepada konsumen.

Pada intinya, distributor dibagi menjadi tiga bab besar, yaitu pedagang besar, pedagang kecil, dan perantara.

1) Pedagang besar

Pedagang besar yaitu distributor yang membeli barang dalam jumlah besar pribadi dari pabrik atau produsen dan menjualnya kepada pedagang kecil. Termasuk pedagang besar yaitu grosir, eksportir, dan importir.

2) Pedagang kecil (retail)

Pedagang kecil yaitu distributor yang membeli barang dalam jumlah tertentu dari pedagang besar dan menjualnya pribadi ke konsumen secara eceran. Termasuk pedagang kecil yaitu pedagang asongan, pedagang kaki lima, warung, kios, minimarket, dan supermarket.

3) Perantara

Perantara yaitu distributor yang mempertemukan penjual dengan pembeli dan tidak bertanggung jawab kepada kondisi barang yang diperjualbelikan.

Termasuk dalam distributor mediator adalah:

a) Agen, yaitu mediator yang berperan sebagai distributor barang tertentu atas nama perusahaan yang ditugaskan menyalurkan barang di wilayah tertentu.

b) Komisioner, yaitu mediator yang mempertemukan penjual dengan pembeli atas nama dan tanggung jawab sendiri. Upah komisioner disebut komisi.

c) Makelar, yaitu mediator yang mempertemukan penjual dengan pembeli atas nama orang lain atau perusahaan. Upahnya disebut kurtasi atau provisi.

Etika dalam Distribusi

Kegiatan promosi sanggup dilakukan dengan banyak sekali cara, contohnya dengan iklan melalui media massa, ibarat pamflet, poster, koran, televisi, dan radio.

Namun, sering kau melihat banyak produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan kenyataannya sehingga tidak jarang justru merugikan konsumen.

Hal itu bisa dimaklumi, alasannya yaitu distributor dituntut menyajikan promosi dengan lugas, tepat, dan padat sementara biaya promosi yang dikeluarkan mahal, maka tidak jarang mereka menciptakan iklan yang tidak sesuai dengan etika.

Etika yang dimaksud antara lain menjelek-jelekkan produk lain, menjanjikan fungsi dan informasi barang yang tidak sesuai dengan kenyataannya, serta mempromosikan produk yang membahayakan masyarakat.

Untuk menyikapi hal tersebut, konsumen harus cermat, kritis, dan berani melaksanakan pengawasan terhadap semua produk yang diiklankan.

Cara-cara yang sanggup dilakukan di antaranya ibarat berikut.

1) Memberitahukan kepada pihak berwenang apabila menemukan hal-hal yang merugikan. Misalnya, ada toko yang menjual barang yang sudah kadaluarsa.

2) Berpikir logis apabila melihat iklan yang menjanjikan halhal di luar logika.

3) Tidak gampang terpengaruhi dengan iklan yang menyebutkan produknya sebagai lambang pergaulan atau simbol modernitas.


Sumber https://www.berpendidikan.com
loading...
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: