Pengertian, Cara Dan Pola Menyunting Karangan

loading...
Pembahasan ini berisikan perihal penertian menyunting karangan, cara menyuntik karangan dan pola menyunting karangan.

Sebuah goresan pena atau karangan sehabis simpulan ditulis harus dikoreksi atau disunting kembali untuk mengetahui kesalahan-kesalahan dalam karangan tersebut dan selanjutnya diperbaiki.

Penyuntingan karangan mencakup ejaan, tanda baca, pilihan kata, keefektifan kalimat, keterpaduan paragraf, serta kebulatan wacana. Kemampuan menyunting sangat penting untuk dikuasai biar kita sanggup menghasilkan karangan yang baik.

1. Unsur-Unsur Karangan yang Perlu Disunting


a. Menyunting Penulisan Ejaan

Penyuntingan penulisan ejaan mencakup pemakaian karakter (penulisan karakter kapital, penulisan karakter cetak miring), penulisan kata (kata dasar, kata bentukan, kata ulang, campuran kata, kata ganti, kata depan, partikel, singkatan, akronim), penulisan angka dan lambang bilangan, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.

b. Menyunting tanda baca

Kesalahan penggunaan tanda baca sering dilakukan oleh penulis terutama penulis pemula. Penyuntingan tanda baca mencakup pemakaian tanda titik, koma, titik dua, titik koma, tanda hubung, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda pisah, tanda tanya, tanda seru, tanda petik dua, tanda petik satu. Penjelasan mengenai pemakaian tanda baca ini sanggup dilihat pada Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia.
Pembahasan ini berisikan perihal penertian menyunting karangan Pengertian, Cara dan Contoh Menyunting Karangan
Menyunting karangan

c. Menyunting pilihan kata

Tulisan sanggup dianggap kurang baik kalau pilihan katanya kurang tepat. Pilihan kata sangat berkaitan dengan makna. Pilihan kata yang sempurna dan sesuai akan membantu pembaca dengan cepat memahami gagasan penulis. Kata-kata yang mempunyai kesamaan makna dalam konteks tertentu akan menyebabkan makna yang berbeda. Di sinilah pentingnya pemilihan kata yang sempurna bagi penulis dalam memberikan gagasannya.

d. Menyunting ketidakefektifan kalimat

Kalimat merupakan perwujudan utama dalam pemakaian bahasa. Dalam berbahasa baik mulut maupun tertulis, seseorang tidak memakai kata-kata secara lepas, tetapi kata-kata itu dirangkai menjadi kalimat.

Kata-kata yang dirangkai menjadi kalimat sanggup dikatakan efektif apabila kalimat itu menyatakan gagasan secara logis. Kalimat itu bermakna tunggal, kalimat itu memakai kata yang konseptual, lugas, dan baku, kalimat itu gramatikal, kalimat tidak rancu, kalimat itu tidak memakai kata-kata yang mubazir, kalimat itu ditulis dengan tata tulis yang benar.

e. Menyunting Kepaduan Paragraf

Padu atau tidaknya sebuah paragraf sanggup disebabkan oleh ada atau tidaknya kalimat yang tidak dibutuhkan atau kalimat sumbang yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan paragraf. Sebuah paragraf dikatakan padu apabila gagasannya utuh, serta paparan paragraf lengkap.

f. Menyunting kebulatan wacana

Kebulatan wacana sanggup dilihat dari keseluruhan karangan. Adakah paragraf dalam karangan itu yang tidak sejalan dengan gagasan secara keseluruhan dalam karangan. Jika ada, paragraf itu harus disunting dengan menghilangkan atau dengan memperbaiki sesuai dengan gagasan keseluruhan karangan.


Sumber https://www.berpendidikan.com
loading...
Buat lebih berguna, kongsi:
close