loading...
Dalam menciptakan teks wawancara, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Sebelum membahas perihal rujukan teks wawancara dengan aneka macam macam jenisnya, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu hal yang paling pokok dan penting yang berkaitan dengan teks wawancara ini.
5W + 1H yakni sebuah abreviasi dari
1. What (apa)?
2. Who (siapa)?
3. Where (dimana)?
4. When (kapan)?
5. Why (mengapa)?
6. How (bagaimana)?
Sebuah informasi yang didapatkan dari hasil wawancara setidaknya mengandung 6 unsur di atas, dan unsur-unsur tersebut hingga kini masih dipakai dalam prinsip penulisan berita baik di koran, surat kabar, pesan singkat dan berita lainnya.
Berikut ini yakni rujukan teks wawancara yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Pak Gunawan: “Selamat pagi.”
Saeful: “Nama saya Saeful, Pak. Bolehkah saya tahu nama Bapak?”
Pak Gunawan : “Tentu saja boleh. Saya Pak Gunawan .”
Saeful: “Saya ingin bertanya perihal aturan kemudian lintas. Aturan kemudian lintas itu misalnya apa saja, Pak?”
Pak Gunawan: “Contoh aturan kemudian lintas banyak sekali. Contohnya antara lain pengemudi kendaraan bermotor harus memiliki surat izin mengemudi (SIM), pengendara sepeda engine harus menggunakan helm, menaati lampu kemudian lintas, dan menaati rambu-rambu kemudian lintas. Apabila adik akan menyeberang jalan harus melalui daerah penyeberangan jalan menyerupai jembatan penyeberangan dan zebra cross.”
Saeful: “Lalu, apa fungsi dari aturan kemudian lintas itu, Pak?”
Pak Gunawan: “Fungsinya untuk mengatur pengguna jalan raya. Supaya kemudian lintas di jalan raya menjadi tertib dan teratur. Apabila tidak ada aturan kemudian lintas, orang niscaya akan berbuat semaunya. Akibatnya kemudian lintas menjadi macet. Selain itu juga akan terjadi banyak kecelakaan. Jadi, aturan kemudian lintas juga untuk menjaga keselamatan pengguna jalan itu sendiri.”
Saeful: “Jadi semua orang harus mematuhi aturan kemudian lintas ya, Pak?”
Pak Gunawan: “Betul sekali.”
Saeful: “Terima kasih, Pak,atas penjelasannya. Sekarang saya tahu pentingnya aturan kemudian lintas.”
Pak Gunawan: “Terima kasih kembali. Hati-hati di jalan raya, ya!”
Saeful: “Baik, Pak.”
Narasumber : "Selamat sore juga. Ada yang sanggup saya bantu?"
Saya : "Apa boleh saya mewawancarai Anda?"
Narasumber : "Ya, boleh silahkan."
Saya : "Perkenalkan saya Ahmad Fatoni, siswa dari Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Bandarlampung. Saya ingin mewawancarai anda mengenai Perpustakaan Kota di Bandarlampung. Saya mulai pertanyaan pertama, berdasarkan Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Bandarlampung dikala ini?"
Narasumber : "Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun dikala ini sudah mengikuti perkembangan zaman."
Saya : "Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?"
Narasumber : "Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat."
Saya : "Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat berdasarkan Anda?"
Narasumber : "Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita."
Saya : "Mengapa buku kisah menjadi penarik minat pertama para pembaca?"
Narasumber : "Karena mungkin bekerjasama dengan orientasi pendidikan kini yang dirasa membosankan. Makara pendidikan dikala ini seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca."
Saya : "Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku kisah ke buku pengetahuan?"
Narasumber : "Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya yakni pihak guru di sekolah,"
Saya : "Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore."
Narasumber : "Ya. Sama-sama. Selamat sore juga."
(Tentang pencurian di rumah Pak Ahmad)
Wartawan : Pukul berapa, kejadiannya, Pak?
Pak Ahmad : Kira-kira pukul 2 malam.
Wartawan : Apa saja yang diambil pencuri, Pak?
Pak Ahmad: Televisi, radio, VCD, dan laptop.
Wartawan : Mengapa hanya barang elektronik yang diambil, tidak uang atau perhiasan?
Pak Ahmad: Mungkin kalau pencuri itu masuk kamar, takut saya dan istri saya terbangun! Kan, repot kalau ketahuan!
Wartawan : Oya, ini termasuk wilayah kepolisian mana, Pak?
Pak Ahmad: Perumahan Permata Biru ini termasuk Kelurahan Sukarame Permata, Kecamatan Sukarame, wilayah aturan Polres Bandarlampung.
Wartawan : Bapak sudah punya dugaan, siapa kira-kira pencurinya itu?
Pak Ahmad: Lah, gak tahu, ya! Kalau sudah tahu, tentu saja sudah saya tangkap. Tapi melihat jendela yang rusak, menyerupai sudah tahu bahwa jendela bersahabat pojok sana engselnya rusak. Saya curiga, jangan jangan orangnya tahu rumah saya. Itu hanya kecurigaan! Yang terperinci saya tidak menuduh siapa-siapa, takut menjadi fitnah! Fitnah, itu kan, dosa. Nanti sama dosanya dengan yang mencuri barang-barang saya ini!
Wartawan : Bagaimana sesudah kejadian itu? Trauma atau ada impian untuk segera dituntaskan tindak kriminal ini!
Pak Ahmad: Ya, trauma, sih, tentu saja! Baru pertama kali, kok, rumah dibobol pencuri. Ya, saya berharap pihak yang berwajib segera bertindak. Paling tidak, keamanan masyarakat terjaga, jangan hingga terulang lagi kejadian menyerupai ini.
Y : “Iya,pagi juga. Kok tumben sekali kalian menemuiku? Ada apa?”
A : “Nggak yul, kami cuma mau tanya-tanya perihal binatang peliharaanmu”
Y : “Oh boleh saja, memang apa saja yang mau kalian tanyakan?”
I : “Oke yul,kalau boleh tau apa sih binatang yang kau pelihara dikala ini?”
Y : “Hewan yang dikala ini saya pelihara yakni kucing”
A : “Kira-kira,apa sih alasan kau kenapa memelihara binatang yaitu kucing?”
Y : “Awalnya alasanku memelihara binatang yaitu kucing sebetulnya hanya untuk mengusir kebosanan, tetapi lambat laun kucing yang saya pelihara ternyata juga sanggup saya jadikan sebagai teman”
I : “Dapat dijadikan sebagai teman?”
Y : “Iya, menurutku kucing sanggup dijadikan sobat lantaran kucing sanggup menghargai dan menyayangi pemiliknya”
A : “Oh begitu, terus kenapa kau lebih menentukan memelihara kucing dibandingkan dengan binatang lainnya?”
Y : “Karena hampir tidak ada orang yang takut pada kucing dan pastinya juga lantaran menurutku kucing merupakan binatang yang imut dan manis”
I : “Wah tampaknya menyenangkan sekali ya memelihara kucing?”
Y : “Ya sanggup dibilang begitu, tapi bukan berarti tanpa resiko jikalau kita menentukan untuk memelihara kucing”
A : “Memang apa saja resikonya jikalau kita memelihara kucing?”
Y : “Resiko ketika kita memelihara kucing yakni bila kita kurang waspada, sejumlah penyakit serius sewaktu-waktu sanggup menyerang kita yang disebabkan oleh kucing yang kita pelihara tersebut. Selain itu, kucing yang kita pelihara mungkin juga suka buang kotoran di sembarang tempat”
I : “Apa saja rujukan penyakit serius yang sanggup disebabkan oleh kucing yang kita pelihara itu?”
Y : “Contoh penyakit yang sanggup disebabkan oleh kucing yang kita pelihara diantaranya yakni toksoplasmosis, bisul jawaban cakaran dan gigitan, cacingan serta alergi”
A: “Apa saja sih perawatan yang sanggup dilakukan biar kucing yang kita pelihara sehat?”
Y : “Perawatan yang sanggup kita lakukan untuk kucing yang kita pelihara biar sehat antara lain memandikannya,menyisir bulunya serta membersihkan telinga,muka,gusi,gigi dan kukunya”
I : “Apa kucing kau pernah terjangkit penyakit? Klau iya, apa sih obat yang sering kau berikan disaat kucingmu sakit?”
Y : “Biasanya kalau kucingku sakit, akan saya bawa ke dokter hewan”
A : “Oh gitu ya? Oke deh yul terima kasih atas waktunya untuk menjawab semua pertanyaan kami”
Y: “Oh sama-sama, saya malah bahagia ada yang ingin mengetahui perihal binatang peliharaan, jangan sungkan - sungkan bertanya lagi kalau kalian masih mau tau info lain perihal binatang peliharaan”
I : “Oke yul siiiiip, kami tidak akan sungkan bertanya kepada kau kalau kami penasaran info lain perihal binatang peliharaan”
Keterangan:
Demikian rujukan teks wawancara secara lengkap, untuk beberpa rujukan lainnya polanya sama dengan rujukan teks wawancara yang sudah ada tinggal mengikuti polanya.
Sumber https://www.berpendidikan.com
Contoh teks wawancara menggunakan prinsip 5W + 1H
Sebuah teks wawancara yang baik, setidaknya mengandung usur-unsur 5W + 1H. Apa itu 5W + 1H? Perhatikan penjabarannya berikut ini!5W + 1H yakni sebuah abreviasi dari
1. What (apa)?
2. Who (siapa)?
3. Where (dimana)?
4. When (kapan)?
5. Why (mengapa)?
6. How (bagaimana)?
Sebuah informasi yang didapatkan dari hasil wawancara setidaknya mengandung 6 unsur di atas, dan unsur-unsur tersebut hingga kini masih dipakai dalam prinsip penulisan berita baik di koran, surat kabar, pesan singkat dan berita lainnya.
Contoh teks wawancara
Dalam rujukan teks wawancara, setiap teks akan sangat bermacam-macam sesui dengan tema yang diangkat, namun secara konten atau isi tetap mengacu pada 6 prinsip di atas yaitu 5 W + 1H.Berikut ini yakni rujukan teks wawancara yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
1. Contoh teks wawancara singkat dengan Polisi
Saeful : “Selamat pagi, Pak.”Pak Gunawan: “Selamat pagi.”
Saeful: “Nama saya Saeful, Pak. Bolehkah saya tahu nama Bapak?”
Pak Gunawan : “Tentu saja boleh. Saya Pak Gunawan .”
Saeful: “Saya ingin bertanya perihal aturan kemudian lintas. Aturan kemudian lintas itu misalnya apa saja, Pak?”
Pak Gunawan: “Contoh aturan kemudian lintas banyak sekali. Contohnya antara lain pengemudi kendaraan bermotor harus memiliki surat izin mengemudi (SIM), pengendara sepeda engine harus menggunakan helm, menaati lampu kemudian lintas, dan menaati rambu-rambu kemudian lintas. Apabila adik akan menyeberang jalan harus melalui daerah penyeberangan jalan menyerupai jembatan penyeberangan dan zebra cross.”
Saeful: “Lalu, apa fungsi dari aturan kemudian lintas itu, Pak?”
Pak Gunawan: “Fungsinya untuk mengatur pengguna jalan raya. Supaya kemudian lintas di jalan raya menjadi tertib dan teratur. Apabila tidak ada aturan kemudian lintas, orang niscaya akan berbuat semaunya. Akibatnya kemudian lintas menjadi macet. Selain itu juga akan terjadi banyak kecelakaan. Jadi, aturan kemudian lintas juga untuk menjaga keselamatan pengguna jalan itu sendiri.”
Saeful: “Jadi semua orang harus mematuhi aturan kemudian lintas ya, Pak?”
Pak Gunawan: “Betul sekali.”
Saeful: “Terima kasih, Pak,atas penjelasannya. Sekarang saya tahu pentingnya aturan kemudian lintas.”
Pak Gunawan: “Terima kasih kembali. Hati-hati di jalan raya, ya!”
Saeful: “Baik, Pak.”
Contoh Teks Wawancara |
2. Contoh teks wawancara perihal pendidikan
Saya : “Selamat sore pak?”Narasumber : "Selamat sore juga. Ada yang sanggup saya bantu?"
Saya : "Apa boleh saya mewawancarai Anda?"
Narasumber : "Ya, boleh silahkan."
Saya : "Perkenalkan saya Ahmad Fatoni, siswa dari Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Bandarlampung. Saya ingin mewawancarai anda mengenai Perpustakaan Kota di Bandarlampung. Saya mulai pertanyaan pertama, berdasarkan Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Bandarlampung dikala ini?"
Narasumber : "Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun dikala ini sudah mengikuti perkembangan zaman."
Saya : "Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?"
Narasumber : "Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat."
Saya : "Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat berdasarkan Anda?"
Narasumber : "Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita."
Saya : "Mengapa buku kisah menjadi penarik minat pertama para pembaca?"
Narasumber : "Karena mungkin bekerjasama dengan orientasi pendidikan kini yang dirasa membosankan. Makara pendidikan dikala ini seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca."
Saya : "Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku kisah ke buku pengetahuan?"
Narasumber : "Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya yakni pihak guru di sekolah,"
Saya : "Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore."
Narasumber : "Ya. Sama-sama. Selamat sore juga."
3. Contoh teks wawancara dengan narasumber
(Tentang pencurian di rumah Pak Ahmad)
Wartawan : Pukul berapa, kejadiannya, Pak?
Pak Ahmad : Kira-kira pukul 2 malam.
Wartawan : Apa saja yang diambil pencuri, Pak?
Pak Ahmad: Televisi, radio, VCD, dan laptop.
Wartawan : Mengapa hanya barang elektronik yang diambil, tidak uang atau perhiasan?
Pak Ahmad: Mungkin kalau pencuri itu masuk kamar, takut saya dan istri saya terbangun! Kan, repot kalau ketahuan!
Wartawan : Oya, ini termasuk wilayah kepolisian mana, Pak?
Pak Ahmad: Perumahan Permata Biru ini termasuk Kelurahan Sukarame Permata, Kecamatan Sukarame, wilayah aturan Polres Bandarlampung.
Wartawan : Bapak sudah punya dugaan, siapa kira-kira pencurinya itu?
Pak Ahmad: Lah, gak tahu, ya! Kalau sudah tahu, tentu saja sudah saya tangkap. Tapi melihat jendela yang rusak, menyerupai sudah tahu bahwa jendela bersahabat pojok sana engselnya rusak. Saya curiga, jangan jangan orangnya tahu rumah saya. Itu hanya kecurigaan! Yang terperinci saya tidak menuduh siapa-siapa, takut menjadi fitnah! Fitnah, itu kan, dosa. Nanti sama dosanya dengan yang mencuri barang-barang saya ini!
Wartawan : Bagaimana sesudah kejadian itu? Trauma atau ada impian untuk segera dituntaskan tindak kriminal ini!
Pak Ahmad: Ya, trauma, sih, tentu saja! Baru pertama kali, kok, rumah dibobol pencuri. Ya, saya berharap pihak yang berwajib segera bertindak. Paling tidak, keamanan masyarakat terjaga, jangan hingga terulang lagi kejadian menyerupai ini.
4. Contoh teks wawancara dengan pedagang
5. Contoh teks wawancara dengan guru
6. Contoh teks wawancara perihal lingkungan
7. Contoh teks wawancara perihal binatang peliharaan Kucing
A : “Selamat pagi Yulia?”
Y : “Iya,pagi juga. Kok tumben sekali kalian menemuiku? Ada apa?”
A : “Nggak yul, kami cuma mau tanya-tanya perihal binatang peliharaanmu”
Y : “Oh boleh saja, memang apa saja yang mau kalian tanyakan?”
I : “Oke yul,kalau boleh tau apa sih binatang yang kau pelihara dikala ini?”
Y : “Hewan yang dikala ini saya pelihara yakni kucing”
A : “Kira-kira,apa sih alasan kau kenapa memelihara binatang yaitu kucing?”
Y : “Awalnya alasanku memelihara binatang yaitu kucing sebetulnya hanya untuk mengusir kebosanan, tetapi lambat laun kucing yang saya pelihara ternyata juga sanggup saya jadikan sebagai teman”
I : “Dapat dijadikan sebagai teman?”
Y : “Iya, menurutku kucing sanggup dijadikan sobat lantaran kucing sanggup menghargai dan menyayangi pemiliknya”
A : “Oh begitu, terus kenapa kau lebih menentukan memelihara kucing dibandingkan dengan binatang lainnya?”
Y : “Karena hampir tidak ada orang yang takut pada kucing dan pastinya juga lantaran menurutku kucing merupakan binatang yang imut dan manis”
I : “Wah tampaknya menyenangkan sekali ya memelihara kucing?”
Y : “Ya sanggup dibilang begitu, tapi bukan berarti tanpa resiko jikalau kita menentukan untuk memelihara kucing”
A : “Memang apa saja resikonya jikalau kita memelihara kucing?”
Y : “Resiko ketika kita memelihara kucing yakni bila kita kurang waspada, sejumlah penyakit serius sewaktu-waktu sanggup menyerang kita yang disebabkan oleh kucing yang kita pelihara tersebut. Selain itu, kucing yang kita pelihara mungkin juga suka buang kotoran di sembarang tempat”
I : “Apa saja rujukan penyakit serius yang sanggup disebabkan oleh kucing yang kita pelihara itu?”
Y : “Contoh penyakit yang sanggup disebabkan oleh kucing yang kita pelihara diantaranya yakni toksoplasmosis, bisul jawaban cakaran dan gigitan, cacingan serta alergi”
A: “Apa saja sih perawatan yang sanggup dilakukan biar kucing yang kita pelihara sehat?”
Y : “Perawatan yang sanggup kita lakukan untuk kucing yang kita pelihara biar sehat antara lain memandikannya,menyisir bulunya serta membersihkan telinga,muka,gusi,gigi dan kukunya”
I : “Apa kucing kau pernah terjangkit penyakit? Klau iya, apa sih obat yang sering kau berikan disaat kucingmu sakit?”
Y : “Biasanya kalau kucingku sakit, akan saya bawa ke dokter hewan”
A : “Oh gitu ya? Oke deh yul terima kasih atas waktunya untuk menjawab semua pertanyaan kami”
Y: “Oh sama-sama, saya malah bahagia ada yang ingin mengetahui perihal binatang peliharaan, jangan sungkan - sungkan bertanya lagi kalau kalian masih mau tau info lain perihal binatang peliharaan”
I : “Oke yul siiiiip, kami tidak akan sungkan bertanya kepada kau kalau kami penasaran info lain perihal binatang peliharaan”
Keterangan:
Y : Yulia (Narasumber)
I : Ilham (Pewawancara)
A : Akbar (Pewawancara)
Sumber https://www.berpendidikan.com
loading...
Buat lebih berguna, kongsi: