loading...
Berikut ini merupakan referensi kata-kata yang tidak baku lalu disandingkan dengan referensi kata-kata yang baku terlengkap.
Dalam situasi resmi atau formal sebagai warga negara yang baik seharusnya kita sanggup memakai bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Setiap warga negara Indonesia wajib membina dirinya dalam pemakaian bahasa Indonesia biar bahasa kita sanggup tumbuh dan berkembang sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Dalam hal ini, pemakai bahasa Indonesia hendaknya berpedoman pada buku Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (PUEYD), Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBHI).
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan berfungsi sebagai penuntun untuk mendapat petunjuk perihal penerapan kaidah ejaan yang benar.
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia menawarkan petunjuk perihal pembentukan kata, kaidah penyusunan kalimat, dan penyusunan paragraf. Kamus Besar Bahasa Indonesia berfungsi untuk memperluas perbendaharaan bahasa dan mengenal kosakata baku dan tak baku.
1. Abjad - abjat
2. Aktif – aktip
3. Aktivitas – aktifitas
4. Andal – handal
5. Analisis – analisa
6. Andal – handal
7. Antre – antri
8. Asas – azas
9. Apotek – apotik
10. Atlet – atlit
11. Atmosfer –atmosfir
12. Bus - bis
13. Cabai – cabe
14. Cendekiawan – cendikiawan
15. Cenderamata – cinderamata
16. Detail – detil
17. Definisi – difinisi
18. Diagnosis – diagnosa
19. Embus – hembus
20. Ekstra - extra
21. Ekstrem – ekstrim
22. Februari – Pebruari
23. Fondasi – pondasi
24. Formal - formil
25. Frekuensi – frekwensi
26. Gizi - gisi
27. Hafal – hapal
28. Hakikat - hakekat
29. Hipotesis – hipotesa
30. Hierarki – hirarki
31. Ijazah – ijasah
32. Izin – ijin
33. Imbau – himbau
34. Isap – hisap
35. Istri - isteri
36. Jadwal -jadual
37. Jenazah – jenasah
38. Jenderal - jendral
39. Justru – justeru
40. Karier – karir
41. Kategori – katagori
42. Komplet - komplit
43. Konferensi – konperensi
44. Kongres – konggres
45. Konkret - kongkrit
46. Kreativitas - kreatifitas
47. Kualifikasi – kwalifikasi
48. Kualitatif – kwalitatif
49. Kuantitatif – kwantitatif
50. Kualitas – kwalitas
51. Kuitansi – kwitansi
52. Lubang – lobang
53. Maaf – ma’af
54. Makhluk - mahluk
55. Masjid – mesjid
56. Merek – merk
57. Meterai – meterei
58. Metode – metoda
59. Miliar – milyar
60. Misi – missi
61. Modern - moderen
62. Mubazir - mubadir
63. Mulia – mulya
64. Mungkir – pungkir
65. Museum – museum
66. Napas - nafas
67. Narasumber – nara sumber
68. Nasihat – nasehat
69. Objek – obyek
70. Objektif – obyektif
71. Paham - faham
72. Paspor - pasport
73. Peduli – perduli
74. Pikir - fikir
75. Praktik – praktek
76. Provinsi – propinsi
77. Rabu- rebo
78. Risiko – resiko
79. Sah - syah
80. Sekadar – sekedar
81. Sentral - central
82. Silakan – silahkan
83. Sistem – sistim
84. Saksama – seksama
85. Subjek – subyek
86. Subjektif – subyektif
87. Surga - sorga
88. Tampak – nampak
89. Teladan - tauladan
90. teknik – tehnik
91. Teknologi – tehnologi
92. Telanjur – terlanjur
93. Telantar – terlantar
94. Terampil – trampil
95. Vila - villa
96. Wakaf - waqaf
97. Wujud - ujud
98. Yudikatif - yudikatip
99. Ubah – rubah
100. Zaman - jaman
"Dua anak saya masih sekolah di SD kelas tiga dan kelas lima.
Makanya, saya harus bekerja, biar jadi kuli harian juga," lanjut Sukrana
"Dua anak saya masih sekolah di SD kelas tiga dan kelas lima.
Oleh alasannya ialah itu, saya harus tetap bekerja, biarpun menjadi kuli harian," lanjut Sukrana
Sumber https://www.berpendidikan.com
Dalam situasi resmi atau formal sebagai warga negara yang baik seharusnya kita sanggup memakai bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Setiap warga negara Indonesia wajib membina dirinya dalam pemakaian bahasa Indonesia biar bahasa kita sanggup tumbuh dan berkembang sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Dalam hal ini, pemakai bahasa Indonesia hendaknya berpedoman pada buku Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (PUEYD), Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBHI).
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan berfungsi sebagai penuntun untuk mendapat petunjuk perihal penerapan kaidah ejaan yang benar.
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia menawarkan petunjuk perihal pembentukan kata, kaidah penyusunan kalimat, dan penyusunan paragraf. Kamus Besar Bahasa Indonesia berfungsi untuk memperluas perbendaharaan bahasa dan mengenal kosakata baku dan tak baku.
Foto: referensi kata baku dan tidak baku |
100 Kata Baku dan Tidak Baku
Kata Baku – Kata Tidak Baku1. Abjad - abjat
2. Aktif – aktip
3. Aktivitas – aktifitas
4. Andal – handal
5. Analisis – analisa
6. Andal – handal
7. Antre – antri
8. Asas – azas
9. Apotek – apotik
10. Atlet – atlit
11. Atmosfer –atmosfir
12. Bus - bis
13. Cabai – cabe
14. Cendekiawan – cendikiawan
15. Cenderamata – cinderamata
16. Detail – detil
17. Definisi – difinisi
18. Diagnosis – diagnosa
19. Embus – hembus
20. Ekstra - extra
21. Ekstrem – ekstrim
22. Februari – Pebruari
23. Fondasi – pondasi
24. Formal - formil
25. Frekuensi – frekwensi
26. Gizi - gisi
27. Hafal – hapal
28. Hakikat - hakekat
29. Hipotesis – hipotesa
30. Hierarki – hirarki
31. Ijazah – ijasah
32. Izin – ijin
33. Imbau – himbau
34. Isap – hisap
35. Istri - isteri
36. Jadwal -jadual
37. Jenazah – jenasah
38. Jenderal - jendral
39. Justru – justeru
40. Karier – karir
41. Kategori – katagori
42. Komplet - komplit
43. Konferensi – konperensi
44. Kongres – konggres
45. Konkret - kongkrit
46. Kreativitas - kreatifitas
47. Kualifikasi – kwalifikasi
48. Kualitatif – kwalitatif
49. Kuantitatif – kwantitatif
50. Kualitas – kwalitas
51. Kuitansi – kwitansi
52. Lubang – lobang
53. Maaf – ma’af
54. Makhluk - mahluk
55. Masjid – mesjid
56. Merek – merk
57. Meterai – meterei
58. Metode – metoda
59. Miliar – milyar
60. Misi – missi
61. Modern - moderen
62. Mubazir - mubadir
63. Mulia – mulya
64. Mungkir – pungkir
65. Museum – museum
66. Napas - nafas
67. Narasumber – nara sumber
68. Nasihat – nasehat
69. Objek – obyek
70. Objektif – obyektif
71. Paham - faham
72. Paspor - pasport
73. Peduli – perduli
74. Pikir - fikir
75. Praktik – praktek
76. Provinsi – propinsi
77. Rabu- rebo
78. Risiko – resiko
79. Sah - syah
80. Sekadar – sekedar
81. Sentral - central
82. Silakan – silahkan
83. Sistem – sistim
84. Saksama – seksama
85. Subjek – subyek
86. Subjektif – subyektif
87. Surga - sorga
88. Tampak – nampak
89. Teladan - tauladan
90. teknik – tehnik
91. Teknologi – tehnologi
92. Telanjur – terlanjur
93. Telantar – terlantar
94. Terampil – trampil
95. Vila - villa
96. Wakaf - waqaf
97. Wujud - ujud
98. Yudikatif - yudikatip
99. Ubah – rubah
100. Zaman - jaman
Contoh Kutipan dalam Kalimat baku dan Tidak baku
Kutipan kalimat tidak baku
"Lagi sedeng-sedengnya perlu uang," kata Sukrana"Dua anak saya masih sekolah di SD kelas tiga dan kelas lima.
Makanya, saya harus bekerja, biar jadi kuli harian juga," lanjut Sukrana
Kutipan kalimat baku
"Mereka sedang memerlukan uang," kata Sukrana"Dua anak saya masih sekolah di SD kelas tiga dan kelas lima.
Oleh alasannya ialah itu, saya harus tetap bekerja, biarpun menjadi kuli harian," lanjut Sukrana
Sumber https://www.berpendidikan.com
loading...
Buat lebih berguna, kongsi: