loading...
Tari tradisional ialah tari yang telah melampaui perjalanan perkembangannya cukup lama, dan senantiasa berpijak pada pola-pola yang telah mentradisi. Tarian ini digolongkan atas tari tradisional kerakyatan dan tari tradisional darah biru atau keraton atau klasik.
Tari tradisonal kerakyatan ialah tari yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat. Pada zamn feodal di Indonesia ditanda dengan kemunculan kerajaan Hindu pada tahun 400 M. Mulai ketika itu di Indonesia terdapat dua golongan masyarakat yaitu golongan darah biru dan raja sebagai golongan kaya dan berkuasa, serta golongan rakyat jelata.
Tari yang hidup di kalangan rakyat sesuai dengan kehidupan sosial masyarakatnya, masih sederhana dan banyak berpijak pada warisan seni tradisional. Faktor alam, lingkungan dan agama serta kepercayaan sangat kuat terhadap bentuk-bentuk seni tari.
Sehingga tari tradisional kerakyatan sangat beraneka ragam sesuai dengan kondisi rakyat, alam dan agama/kepercayaannya. Inonesia yang terdiri dari beberapa pulau juga teriri dari beberapa suku bangsa serta etnik yang berbeda-beda, mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya aneka ragam kehidupan seni trari kerakyatan yang memeiliki kekhasan sesuai dengan kondisi masing-masing daerah.
Tari tradisional keraton atau darah biru atau klasik ialah tari yang semula berkembang di kalangan kerajaan dan bangsawan, lalu mencapai kristalisasi artistik yang tinggi dan sudah menempuh perjalanan sejarang cukup panjang sehingga mempunyai pula nilai tradisional.
Namun tarian tradisonal belum tentu bernilai klasik, alasannya ialah tari klasik selain mempunyai ciri tradisional harus juga mempunyai arti artisitik yang amat tinggi. Istilah klasik berasal dari kata Classici yakni nama golongan masyarakat paling tinggi pada zaman Romawi Kuno.
Tatanan kehidupan masyarakat keraton atau darah biru yang mempunyai sumber daya insan yang mempunyai intelektual yang tinggi serta taraf ekonomi dan kekuasaan yang tinggi pula maka kehidupan seni tari tersebut mengarah kepada garapan yang mantap dalam segala segi artistiknya.
Hal ini terjadi lantaran seni tari yang berkembang di istana menerima naungan dari raja dan para bangsawan. Seperti halnya pada tari kerakyatan, seni tari yang hidup di kalangan istana, sangat dipengaruhi pula oleh faktor alam dan lingkungan, agama dan kepercayaan serta etniknya. Oleh alasannya ialah itu, amsing-masing etnik mempunyai ciri-ciri yang berbeda dan menjadikan kekayaan atau keaneka ragaman bentuk-bentuk tari di Indonesia. Sebagai bukti sanggup kita lihat kehidupan tari di kawasan yang mempunyai peninggalan-peninggalan keraton dan kehidupan seni tarinya masih terpelihara menyerupai sisa-sisa kerajaan di Pulau Jawa, Bali dan Sumatera.
Demikian klarifikasi mengenai PENGERTIAN LENGKAP TARI TRADISIONAL, biar sanggup bermanfaat.
loading...
Buat lebih berguna, kongsi: