loading...
Pengertian Bangsa itu apa sih? Bangsa ialah sekolompok insan yang mempunyai persamaan tertenu dan mempunyai keinginan untuk menjadi satu. Secara singkat bangsa bisa diartikan menyerupai itu. Bangsa merupakan bahan pertama yang bakal teman jumapi jikalau berguru Pendidikan Kewarganegaraan di SMA. Nah, pada kesempatan kali ini akan mencoba menghadirkan sebuah klarifikasi mengenia pengertian bangsa, unsur-unsur dan terbentuknya bangsa. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
A. Pengertian Bangsa
Istilah bangsa mempunyai banyak sekali makna dan pengertian yang berbeda-beda. Bangsa merupakan terjemahan dari kata ”nation” (dalam bahasa Inggris). Kata nation bermakna keturunan atau bangsa. Seiring perkembangan zaman, maka pengertian bangsa juga mengalami perkembangan. Pada awalnya bangsa hanya diartikan sekelompok orang yang dilahirkan pada tempat yang sama.
Nation dalam bahasa Indonesia, diistilahkan bangsa, yaitu orang-orang yang bersatu lantaran kesamaan keturunan. Sebaliknya, dalam arti bahasa Inggris sanggup dicontohkan menyerupai wangsa, trah (Jawa), dan marga (Batak), contohnya wangsa Syailendra, trah Mangkunegara, marga Sembiring. Mereka menjadi satu bangsa lantaran berasal dari keturunan yang sama.
Istilah natie (nation) mulai terkenal sekitar tahun 1835. Namun, istilah ini sering diperdebatkan dan dipertanyakan sehingga melahirkan banyak sekali teori wacana bangsa sebagai berikut.
1. Otto Bauer
Dalam buku "the Austrians: A Thousand-year Oddessey" karangan Gordon (1996), Otto Bauer menyampaikan bahwa bangsa merupakan sekelompok insan yang mempunyai persamaan aksara atau perangai yang timbul lantaran persamaan nasib dan pengalaman sejarah budaya yang tumbuh dan berkembang bersama dangsa tersebut.
2. Ernest Renant
Dalam bukunya yang berjudul "La Reforme Intellectuelle et Morale" (1929), Ernest Renanat beropini bahwa bangs yaitu kesatuan jiwa. Jiwa yang mengandung kehendak untuk bersatu, orang-orang merasa diri satu dan mau bersatu. Dalam istilah Prancis, bangsa yaitu Ledesir d'etre ensemble. Bangsa sanggup terdiri atas ratusan, ribuan, bahkan jutaan manusia, tetapi bekerjsama merupakan kesatuan jiwa. Apabila semua insan yang hidup di dalamnya mempunyai kehendak untuk bersatu maka sudah merupakan satu bangsa.
3. Hans Kohn
Menurut Hans Kohn dalam bukunya "Nationalism and Liberty: The Swiss Example" (1966), bangsa diartikan sebagai hasil tenaga hidup insan dalam sejarah dan lantaran itu selalu bergelombang dan tak pernah membeku. Suatu bangsa merupakan golongan yang beraneka ragam dan tidak bisa dirumuskan secara eksak. Kebanyakan bangsa mempunyai beberbagai faktor obyek tertentu yang membedakannya dengan bangsa lain. Faktor-faktor itu berupa persamaan keturunan, wilayah, bangsa, susila istiadat, kesamaan politik, perasaan, dan agama.
4. Jalobsen dan Lipman
Menurut Jalobsen dan Lipman dalam buku "Politics: Individual and State" karya Robert Wesson (1998), bangsa yaitu suatu kesatuan budaya (cultural unity) dan satu kesatuan politik (political unity). Dari beberapa pengertian bangsa oleh beberapa orang andal yang satu dengan lainnya berbeda. Hal ini disebabkan oleh sudut padnang mereka yang berbeda pula.
5. Lothrop Stoddard
Bangsa, nation, natie yaitu suatu keyakinan yang dimiliki oleh sejumlah orang yang cukup banyak, bahwa mereka merupakan suatu bangsa. Ia merupakan suatu perasaan mempunyai secara bersama sebagai suatu bangsa.
6. Ir. Soekarno
Bangsa yaitu segerombolan insan yang besar, keras ia mempunyai keinginan bersatu, le desir d’etre ensemble (keinginan untuk hidup bersama), keras ia mempunyai character gemeinschaft (persamaan nasib/karakter), persamaan watak, tetapi yang hidup di atas satu wilayah yang konkret satu unit.
Selain pengertian dari beberapa andal dan tokoh bangsa di atas, pengertian bangsa juga sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu bangsa dalam arti politis dan bangsa dalam arti sosiologisantropologis.
1. Bangsa dalam Arti Politis
Bangsa dalam arti politis yaitu sekelompok insan yang mempunyai satu paham dan ideologi yang sama dalam suatu organisasi kekuasaan dalam negara, contohnya bangsa Indonesia. Mereka diikat oleh satu kesatuan wilayah nasional, hukum, dan perundang-undangan yang berlaku. Tidak cukup menyerupai itu, bangsa yang sudah bernegara, menyerupai Indonesia perlu membuat ikatan-ikatan gres untuk mempersatukan bangsa-bangsa yang ada di dalamnya. Misalnya, bahasa nasional, lambang negara, dasar dan ideologi negara, semboyan nasional, rasa nasionalisme dan patriotisme, serta ikatan lain yang sifatnya nasional. Ikatan gres tersebut menjadi identitas nasional bangsa yang bersangkutan. Identitas nasional sekaligus berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa.
Selain itu, bangsa dalam arti politis sanggup dikatakan bahwa bangsa sebagai sekelompok masyarakat dalam satu tempat yang sama dan tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai satu kekuasaan tertinggi, baik ke dalam maupun ke luar. Jadi, bangsa dalam arti politis yaitu bangsa yang sudah bernegara dan mengakui serta patuh dan taat pada kekuasaan dari negara yang bersangkutan. Bangsa dalam arti ini diikuti oleh suatu kesatuan wilayah nasional, hukum, aturan yang berlaku, dasar, dan ideologi negara.
2. Bangsa dalam Arti Sosiologis-Antropologis
Bangsa dalam pengertian ini dibedakan menjadi dua, yaitu bangsa dalam arti etnis dan bangsa dalam arti kultural. Bangsa dalam arti etnis merupakan sekelompok insan yang mempunyai satu keturunan atau ras yang tinggal dalam satu wilayah tertentu dengan ciri-ciri jasmani yang sama, menyerupai kesamaan warna kulit dan bentuk tubuh. Bangsa dalam arti kultural yaitu sekelompok insan yang mempunyai ciri-ciri khas kebudayaan yang sama, menyerupai susila istiadat, mata pencaharian, bahasa, dan unsur-unsur kesamaan budaya.
Jadi, bangsa dalam arti sosiologis-antropologis merupakan sekelompok insan yang hidup bersama dan diikat oleh ikatan menyerupai kesatuan ras, tradisi, sejarah, susila istiadat, bahasa, agama dan kepercayaan, serta daerah.
B. Terbentuknya Bangsa
Ditarik dari pengertian di atas, pengertian bangsa bisa disimpulkan merujuk kepada sekolompok insan yang mempunyai kesamaan satu sama lain baik dari segi keturunan, tradisi, susila istiadat, agama dan lain-lain. Ada atau tidaknya bangsa tidak terlepas dari ada dan tidaknya mansuia di dalamnya. Dalam menjalani kehidupan, insan senantiasa membutuhkan dan bergantung pada insan lainnya. Seseorang tidak akan sanggup memenuhi kebutuhan hidupnya sendirian. Karena saling membutuhkan, insan wajib melaksanakan sosialisasi dengan insan lain. Manusia yang satu akan bergabung dengan insan lain dan membentuk kelompok dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup dan mencapai tujuannya.
Naluri insan guna selalu hidup beserta orang lain disebut gregariousness. Oleh lantaran itu, insan juga disebut sebagai social animal (hewan sosial) atau binatang yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama (Soerjono Soekanto, 1986). Naluri tersebut tergambarkan dari hasrat insan untuk selalu menjadi satu (berkelompok) dengan insan lain dalam suatu masyarakat.
Aristoteles (384–322 SM), seorang filsuf (ahli pikir) bangsa Yunani kuno beropini bahwa pada hakikatnya insan ialah zoon politicon, artinya makhluk yang selalu hidup bermasyarakat. Adapun Ibnu Khaldun (1332– 1406) beropini bahwa hidup bermasyarakat ialah merupakan keharusan (wajib) bagi manusia. Manusia tidak sanggup hidup tanpa orang lain dalam mencapai tujuan (dalam G.N. Asiyeh dan I.M. Oweiss: 1988). Pendapat Aristoteles dan Ibnu Khaldun tersebut memunculkan pemahaman bahwa insan ialah makhluk sosial. Kemampuan insan menyebarkan diri sendiri sebagai makhluk individu hanya dipunyai insan lantaran ia berada dalam sebuah masyarakat.
Secara realitas, seorang manusai itu hidup bersama dalam banyak sekali kelompok yang bermacam-macam latar belakangnya. Mula-mula insan hidup dalam sebuah keluarga. Lalu menurut kepentingan dan wilayah tempat tinggalnya, ia hidup dalam kesatuan sosial yang disebut masyarakat (community) dan bangsa.
C. Unsur-unsur Pembentuk Bangsa
Benedict Anderson mengartikan bangsa sebagai komunitas politik yang dibayangkan dalam wilayah yang terang batasnya serta berdaulat. Ada tiga unsur pokok dari pengertian itu.
1. Komunitas politik yang dibayangkan
Suatu bangsa merupakan komunitas politik yang dibayangkan lantaran pada anggota dari bangsa yang paling kecil sekalipun tidak saling kenal. Meskipun demikian, para anggota bangsa itu selalu memandang satu sama lain sebagai saudara sebangsa dan setanah air. Perasaan sebangsa inilah yang menyebabkan banyak anggotanya rela mati bagi komunitas yang dibayangkan itu.
2. Mempunyai batas wilayah yang jelas
Bangsa dibayangkan sebagai sesuatu yang pada hakikatnya bersifat terbatas. Bangsa-bangsa yang paling besar sekalipun dengan penduduk ratusan juta jiwa mempunyai batas wilayah yang relatif jelas. Di luar perbatasan itu akan ditemui wilayah bangsa-bangsa yang lain. Tidak satu bangsa pun membayangkan dirinya mencakup semua umat insan di bumi.
3. Berdaulat
Bangsa dibayangkan sebagai berdaulat. Ini lantaran sebuah bangsa berada di bawah suatu negara yang mempunyai kekuasaan atas seluruh wilayah serta bangsa tersebut.
Berdasarkan unsur-unsur di atas sanggup ditarik kesimpulan bahwa sekelompok insan yang berada dalam suatu wilayah tertentu yang mempunyai karakter, identitas, atau budaya yang khas, serta bersatu sanggup disebut bangsa. Di samping itu, suatu bangsa tunduk pada aturan tertentu lantaran persamaan nasib, tujuan, dan cita-cita. Jadi, unsur-unsur suatu bangsa sanggup disimpulkan sebagai berikut.
- Ada sekelompok insan yang mempunyai kemauan untuk bersatu.
- Berada dalam suatu wilayah tertentu.
- Ada kehendak untuk membentuk atau berada di bawah pemerintahan yang dibuatnya sendiri.
- Secara psikologis merasa senasib, sepenanggungan, setujuan, serta secitacita.
- Ada kesamaan karakter, identitas, budaya, bahasa, dan lain-lain sehingga sanggup dibedakan dengan bangsa lainnya.
Semoga artikel Kewarganegaraan tersebut di atas wacana Pengertian Bangsa bisa bermanfaat bagi teman semua. Apabila ada dari teman yang menemukan kesalahan baik dalam bentuk goresan pena maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share juga ya sobat. Terima kasih sobat. ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^
Lihat juga artikel lainnya yang berkaitan dengan pengertian bangsa berikut:
Lihat juga artikel lainnya yang berkaitan dengan pengertian bangsa berikut:
loading...
Buat lebih berguna, kongsi: