loading...
Kali ini kami akan membahas tentang Konsep Geografi. Tulisan ini juga akan membahas tentang contoh konsep geografi dalam kehidupan sehari-hari, sebutkan 10 konsep geografi, jenis jenis konsep geografi, konsep geografi nilai kegunaan, 10 konsep geografi beserta gambarnya, konsep geografi yang berkaitan dengan fenomena dan konsep dasar geografi.
HAKIKAT GEOGRAFI
Pengetahuan tentang bumi sudah dimiliki manusia sejak ada di bumi ini. Sebab sejak lahir sampai akhir hayatnya, manusia tidak dapt melepaskan diri dari pengaruh alam lingkungannya. Manusia membutuhkan berbagai unsur yng ada di bumi, mulai dari air yng diminum, udara bersih yng dihirup, sumber makanan, bahan pakaian, sampai tempat berlindung (rumah) dari cuaca buruk dn gangguan binatang liar. Semuanya diperoleh manusia dari alam atau bumi ini.
Seiring dengan bertambahnya jumlah manusia, timbul tuntutan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup yng tidak mereka peroleh dari lingkungan tempat tinggalnya. Begitu pula hasrat ingin tahu tentang benda dn gejala yng ada di permukaan bumi, telah mendorong mereka untuk mengadakan perjalanan ke daerah di luar tempat tinggalnya.
Berkembangnya sistem pengetahuan ikut mendorong manusia untuk mengenal alam dn lingkungannya lebih jauh lagi. Contohnya, perdagangan antardaerah telah mendorong manusia untuk mengenal daerah di luar wilayahnya. Dari hasil kunjungannya tersebut, mereka dapt mengenal kondisi alam, penduduk, dn hal-hal lainnya. Berbagai hasil perjalanannya tersebut, kemudian diberitakan kepada orang lain, sehingga orang lain akan tertarik untuk mengunjunginya.
Inilah awal lahirnya studi geografi yng sebelumnya merupakan sebuah kisah perjalanan umat manusia di permukaan bumi. Kali ini kita akan mempelajari tentang hakikat geografi sebagai disiplin ilmu dn manfaatnya bagi kehidupan manusia di permukaan bumi. Dengan mempelajarinya, diharapkan kalian memahami berbagai konsep, pendekatan, dn prinsip yng digunakan dalam ilmu geografi, serta ruang lingkup yng menjadi kajiannya.
PENGERTIAN GEOGRAFI
Selama sejarah perkembangan geografi, telah banyak ahli yng mengemukakan pengertian geografi. Sebagai gambaran, di bawah ini dikemukakan pengertian geografi yng dilatarbelakangi ilmu dn pemahaman para ahli itu sendiri.
1. Erastothenes
Geografi adalah penulisan tentang bumi. Pengertian ini sesuai dengan perkembangan geografi pada masa itu yng membicarakan keadaan daerah-daerah lain (geo = bumi; graphein = penulisan atau uraian).
2. Strabo
Menyebutkan bahwa geografi erat kaitannya dengan karakteristik tertentu mengenai sebuah tempat dengan memperhatikan juga hubungan antara berbagai tempat secara keseluruhan. Geografi sejak perkembangannya, dimulai dari menceritakan tentang daerah lain, sudah lebih dikhususkan lagi dn sudah adnya konsep region yaitu daerah yng sudah mempunyai ciri khas tersendiri dn adnya hubungan antardaerah (tempat).
3. Karl Ritter
Geografi ialah studi tentang daerah yng berbeda-beda di permukaan bumi (Different areal) dalam keragamannya.
4. John Hanrath
Geografi adalah pengetahuan yng menyelidiki persebaran gejalagejala fisik biologis dn antropologis pada ruang di permukaan bumi, sebab akibat dn gejala menurut ukuran nilai, motif yng hasilnya dapt dibandingkan.
5. James E. Preston
Geografi adalah ilmu yng berhubungan dengan interrelasi manusia dn habitatnya. Batasan ini lebih ditekankan pada interelasi di antara habitat manusia.
6. R. Bintarto
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi dn peristiwa-peristiwa yng terjadi di permukaan bumi, baik secara fisik maupun yng menyngkut makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, ekologi, dn regional untuk kepentingan program, proses, dn keberhasilan pembangunan.
7. Seminar dn lokakarya peningkatan kualitas pengajaran geografi 1988
Geografi adalah ilmu yng mempelajari persamaan dn perbedaan fenomena geosfera dengan sudut pandng kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.
Jika kita amati, makna geografi yng terdapt dalam setiap pengertian di atas menjadi sangat sulit diketahui, terlebih lagi apabila yng ditafsirkan hanya isi pengertiannya, tanpa mengetahui konsep, faktor, prinsip, dn hakikat geografi itu sendiri Dari berbagai pengertian yng telah dikemukakan oleh para ahli tersebut, kita dapt mengetahui paling sedikit sesebuah yng telah dikerjakan oleh mereka terhadap ruang permukaan bumi serta perkembangan geografi yng terjadi pada masa itu. Adapun pekerjaan ahli geografi pada dasarnya yaitu meneliti, menganalisis, menjelaskan, dn melukiskan tentang berbagai relasi antara manusia dengan alam sekitarnya.
KONSEP GEOGRAFI
Banyak pendapt yng menyatakan bahwa di permukaan bumi terdapt hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan alam. Pandngan tersebut, garis besarnya sebagai berikut:
1. Kehidupan manusia dn kebudayaannya ditentukan oleh alam.
2. Manusia dn kebudayaannya tidak ditentukan oleh alam, tetapi manusia mempunyai peranan aktif terhadap alam, sehingga manusia dapt memilih kebudayaannya, sedngkan alam hanya memberikan kemungkinankemungkinan.
Kedua pandngan tersebut sampai sekarang masih banyak penganutnya, satu sama lain saling mempertahankan. Pendapt pertama (Fisis Determinis) mempertahankan pengaruhnya terhadap kritikan-kritikan dari pendapt kedua (Possibilis). Pendapt pertama menyatakan bahwa faktor-faktor geografik atau alam sering memainkan peranan yng dinamik dalam perkembangan kebudayaan manusia, berarti alam tidak memainkan peranan yng pasif. Pendapt kedua (Possibilisme) menyatakan bahwa hampir semua praktik kebudayaan yng spesifik tidak dengan logis dikembalikan langsung pada alam sebagai habitat geografis semata-mata, melainkan manusia yng memegang peranan dalam menentukan budayanya (aktif).
Berdasarkan pernyataan paham fisis determinis maupun paham possibilis, yng terus menerus saling mempengaruhi pemikiran manusia dn saling melakukan kritikan, maka secara sederhana dapt diambil jalan tengah, yaitu melalui beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1. Berapa jauh kebudayaan sebuah wilayah atau sebuah bangsa ditentukan oleh alam dn lingkungannya?
2. Berapa jauh bahwa lingkungan alam dapt diubah oleh kegiatan manusia?
Selain itu, dalam kenyataan sehari-hari banyak kita temukan berbagai kenampakan dn gejala di muka bumi yng tanpa disadari membawa kita untuk merenung dn berpikir. Contohnya, mengapa permukaan bumi ini tidak rata, melainkan ada bagian yng tinggi seperti dataran tinggi, bukit, gunung atau pegunungan serta ada pula bagian-bagian yng rendah seperti lembah, palung, atau ngarai, sehingga terdapt berbagai kawasan muka bumi yng berbeda karakteristiknya? Bagaimana fenomena alam ini dapt terjadi? Mengapa suhu udara di wilayah pantai sangat panas, sedngkan di pegunungan dingin? Mengapa daerah A memiliki curah hujan tinggi, sehingga berbagai jenis tetumbuhan tumbuh subur, sedngkan daerah B sangat gersang? Apa yng menyebabkan daerah dataran rendah sangat cocok ditanami kelapa atau padi sawah, sedngkan di dataran tinggi cocok untuk sayur-mayur?
Disadari atau tidak, pada hakikatnya pertanyaan-pertanyaan tersebut telah menuntun kita ke arah pemahaman konsep-konsep geografi. Dalam mengkaji gejala atau peristiwa dalam ruang, geografi selalu mempergunakan konsep lokasi, hubungan timbal balik, gerakan, dn perwilayahan.
Agar dapt memahami geografi, diperlukan konsep-konsep dasar mengenai geografi itu sendiri, artinya memahami pengertian istilah-istilah yng umum digunakan oleh geografi sebagai disiplin ilmu. Konsep ini merupakan sebuah hal yng abstrak berkenaan dengan gejala nyata tentang geografi untuk mengungkapkan beberapa gejala, faktor atau masalah, sehingga setiap kata mengandung arti tersendiri.
Pemahaman geografi dimulai dari hal yng konkret secara bertahap akan menuju kepada hal yng abstrak. Contohnya, dalam memahami atmosfera & mempelajari cuaca, tentu saja harus mengenal unsur-unsur cuaca, yaitu salah satunya adalah hujan. Sebelum terjadinya hujan tentu terjadi pemanasan oleh sinar matahari yng menimbulkan penguapan, kemudian membentuk awan, tentu saja awan apabila berkondensasi maka akan menimbulkan hujan. Hujan yng diturunkan di sebuah tempat dapt dipengaruhi angin. Dengan demikian, angin berperan dalam menjatuhkan hujan.
Apabila hal ini terus menerus berlangsung maka dinamakan daur hidrologi. Dari uraian di atas, dapt ditarik beberapa konsep, yaitu hujan, penguapan, awan, kondensasi, & angin.
Apabila seseorang telah dapt membina konsepnya, maka ia akan dapt mengembangkan generalisasi. Maksudnya bahwa pengertian goegrafi sudah tidak perlu diuraikan, baik secara denotatif maupun konotatif lagi, melainkan secara langsung orang yng bersangkutan dapt berbicara tanpa menpengertiankan konsep tersebut satu persatu.
Generalisasi adalah hubungan atau gabungan antara dua konsep atau lebih. Dengan demikian, pernyataan generalisasi berupa prinsip geografi.
Contoh, generalisasi terdiri atas beberapa konsep seperti berikut ini:
1. Urbanisasi merupakan masalah sosial yng harus diatasi karena menambah padatnya kota, se&gkan commuter atau penglaju memerlukan sarana transportasi yng mendukung dari sub-urban ke wilayah-wilayah kegiatan di kota
2. Awan Cumulonimbus dapt mendatangkan hujan besar jika telah berkondensasi dibanding dengan awan Cirrus.
3. Erosi yng dominan terjadi di sungai bagian hilir yaitu erosi lateral, sehingga di daerah ini banyak dijumpai meander.
Banyak para ahli yng memberikan konsep-konsep tentang geografi, sehingga perlu dibentuk konsep dasar bagi perkembangan geografi di Indonesia.
Untuk itu, diselenggarakan Seminar & Lokakarnya Ahli Geografi tahun 1998 yng menghasilkan kesepatan berupa 10 konsep esensial geografi, yaitu sebagai berikut:
1. Konsep lokasi
Sebuah tempat di permukaan bumi memiliki nilai ekonomi apabila dihubungkan dengan harga.
Contohnya:
a. Di daerah dingin orang cenderung berpakaian tebal.
b. Nilai tanah atau lahan untuk pemukiman akan berkurang apabila berdekatan dengan kuburan, terminal kendaraan umum, pasar, atau pabrik karena kebisingan & pencemaran.
2. Konsep jarak
Jarak dihubungkan dengan keuntungan yng diperoleh, sehingga manusia cenderung akan memperhitungkan jarak.
Contohnya:
a. Harga tanah akan semakin tinggi apabila mendekati pusat kota dibandingkan dengan harga tanah di pedesaan.
b. Peternakan ayam cenderung mendekati kota sebagai tempat pemasaran, agar telur & ayam yng dibawa ke tempat pemasaran tidak banyak mengalami kerusakan, dibandingkan apabila peternakan ditempatkan jauh dari kota.
3. Konsep keterjangkauan
Hubungan atau hubungan antartempat dapt dicapai, baik dengan menggunakan sarana transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki.
Contohnya:
a. Keterjangkauan, Jakarta – Biak (pesawat terbang); Bandung – Jakarta (kereta api).
b. Daerah A penghasil beras & daerah B penghasil san&g. Kedua daerah ini tidak akan berhubungan apabila tidak ada transportasi.
c. Sebuah daerah tidak akan berkembang apabila tidak dapt dijangkau oleh sarana transportasi.
4. Konsep pola
Bentuk hubungan manusia dengan lingkungan atau hubungan alam dengan alam, hubungannya dengan pola persebaran, seperti sebagai berikut.
a. Pola aliran sungai terkait dengan jenis batuan & struktur geologi.
b. Pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, & sebagainya.
5. Konsep morfologi
Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam & hubungannya dengan aktivitas manusia.
Contohnya:
a. Bentuk lahan akan terkait dengan erosi & pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, & sebagainya.
b. Pengelompokan pemukiman cenderung di daerah datar.
6. Konsep aglomerasi
Pengelompokan penduduk & aktivitasnya di sebuah daerah.
Contohnya:
a. Masyarakat atau penduduk cenderung mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga timbul daerah elit, daerah kumuh, daerah perumnas, pedagang besi tua, pedagang barang atau pakaian bekas, & lain-lain.
b. Enam puluh delapan persen industri tekstil Indonesia berada di Bandung.
7. Konsep nilai kegunaan
Manfaat sebuah wilayah atau daerah mempuyai nilai tersendiri bagi orang yng menggunakannya.
Contohnya:
a. Daerah sejuk di pegunungan yng jauh dari kebisingan, seperti di Puncak antara Bogor dengan Cianjur, banyak dijadikan tempat peristirahatan & rekreasi.
b. Lahan pertanian yng subur sangat bernilai bagi petani dibandingkan bagi nelayan atau karyawan/pegawai kantor.
8. Konsep hubungan dan interdependensi
Setiap wilayah tidak dapt memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan wilayah lain, sehingga memunculkan a&ya hubungan timbal balik dalam bentuk arus barang & jasa, komunikasi, persebaran ide, & lain-lain. Contohnya: gerakan orang, barang, & gagasan dari sebuah tempat ke tempat lain seperti,
a. Pergerakan penduduk, berupa sirkulasi, komutasi (ulang-alik), & migrasi.
b. Pergerakan barang (san&g) dari kota ke desa; pangan dari desa ke kota.
c. Pergerakan berita (informasi) melalui radio, televisi, surat kabar & lain-lain, terhadap pembaca atau pemirsa.
9. Konsep differensiasi area (struktur keruangan atau distribusi keruangan)
Sebuah wilayah kaitannya dengan wilayah lain. Wilayah di permukaan bumi memiliki perbedaan nilai yng terdapt di dalamnya.
Contohnya:
a. Fenomena yng berbeda dari sebuah tempat ke tempat lain, seperti:
1) jarak dekat, jarak se&g, atau jarak jauh.
2) pemukiman padat, se&g, atau jarang.
b. Pertanian sayuran dihasilkan di daerah pegunungan; perikanan laut atau tambak di pantai; & padi di daerah yng relatif datar.
10. Konsep keterkaitan keruangan (proses keruangan)
Sebuah wilayah dapt berkembang karena a&ya hubungan dengan wilayah lain, atau a&ya saling keterkaitan antarwilayah dalam memenuhi kebutuhan & sosial penduduknya. Contohnya, jika dikaji melalui peta, maka terdapt konservasi spasial (keterkaitan wilayah) antara wilayah A, B, C, & D.
Sepuluh konsep tersebut, sengaja dibuat untuk penyatubahasaan pemikiran geografi, semuanya merupakan awal dari memahami geografi. Dengan demikian, pendidikan geografi mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi harus mencakup sepuluh konsep tersebut, hanya materi yng diberikan sesuai dengan jenjang pendidikannya.
loading...
Buat lebih berguna, kongsi: